MENINGKATKAN KOGNITIF, AFEKTIF, DAN
PSIKOMOTORIK SISWA SD MELALUI
PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN
Materi
Diskusi Kuliah Pendidikan Kepramukaan Selasa Pukul 12.30 R.2
Oleh:
Widyaning Tyastutik 120210204032
Kelas A
PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
Semester Gasal 2013/2014
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur Saya
panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang menciptakan manusia dan dengan
rahmat Nyalah penulis dapat menyelesaikan makalah ini.
Saya mengucapkan terimakasih
kepada Dosen Mata Kuliah Pendidikan Kepramukaan kelas A Drs. Misno, M.Pd. yang telah membimbing dan mencurahkan ilmu
kepada Saya sehingga Saya dapat menyelesaikan makalah ini, walaupun dalam
proses penyusunannya mengalami berbagai kesulitan. Makalah ini membahas tentang
“Meningkatkan Kognitif,
Afektif, dan Psikomotorik Siswa SD Melalui Pendidikan Kepramukaan”.
Saya menyadari bahwa penyusunan
makalah ini masih banyak kesalahan dan kekurangan, baik dalam sistematika
maupun dalam bahasa. Oleh karna itu, Saya sangat mengharapkan saran dan kritik
yang sifatnya membangun dari semua pihak. Dan saya berharap makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua.
Jember,
26 Desember 2013
Widyaning Tyastutik
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Gerakan
Pramuka pada saat ini disampaikan dalam berbagai cara, salah satunya melalui
pendidikan. Pada sistem pendidikan sekarang pramuka diajarkan mulai dari
sekolah dasar hingga perguruan tinggi, hal ini bertujuan agar penyampaian
gerakan pramuka lebih mudah kepada para generasi muda. Untuk Pramuka SD disebut
Pramuka Siaga.
Pendidikan kepramukaan
lebih dikenal dengan kegiatan yang mengutamakan ketahanan dan kekuatan fisik
anak. Padahal jika dipelajari lebih dalam tak hanya itu saja manfaat yang dapat
diperoleh. Melalui pendidikan kepramukaan mampu meningkatkan kognitif, afektif,
dan psikomotorik anak. Untuk siswa SD, pendidikan kepramukaan harus disajikan
sesuai dengan karakteristik siswa SD yang senang bermain dan bergerak.
Pentingnya pendidikan kepramukaan diajarkan di SD perlu kita sadari dan kita
pahami agar mampu membentuk siswa yang bermutu dan berkulitas. Maka dari itu penulis memilih judul “Meningkatkan Kognitif, Afektif, dan
Psikomotorik Siswa SD Melalui Pendidikan Kepramukaan”.
1.2 Rumusan Masalah
Masalah yang dibahas dalam makalah
ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
1.2.1
Bagaimanakah pendidikan kepramukaan di
SD ?
1.2.2
Apa yang dimaksud dengan kognitif,
afektif, dan psikomotorik ?
1.2.3
Bagaimanakah cara meningkatkan kognitif,
afektif, dan Psikomotorik siswa SD melalui pendidikan kepramukaan?
1.3 Tujuan
Berdasarkan pada butir – butir rumusan masalah, maka makalah ini bertujuan
sebagai berikut :
1.3.1
Menjelaskan pendidikan
kepramukaan di SD.
1.3.2
Menjelaskan yang
dimaksud dengan kognitif, afektif, dan psikomotorik.
1.3.3
Menjelaskan cara meningkatkan kognitif,
afektif, dan psikomotorik SD melalui pendidikan kepramukaan.
1.4 Manfaat
Berdasarkan
tujuan penulisan, maka makalah ini bermanfaat sebagai berikut :
1.4.1
Mengetahui pendidikan
kepramukaan di SD.
1.4.2
Mengetahui yang dimaksud dengan
kognitif, afektif, dan psikomotorik.
1.4.3
Mengetahui cara meningkatkan kognitif,
afektif, dan psikomotorik SD melalui pendidikan kepramukaan.
BAB 2. PEMBAHASAN
Dalam kegiatan
kepramukaan, siswa dilatih tidak hanya cakap kemampuan kognitifnya saja, tetapi
juga dilatih meningkatkan afektif dan psikomotorik siswa melalui
kegiatan-kegiatannya. Sehingga
pendidikan kepramukaan salah satu upaya untuk membentuk pribadi anak yang
berkualitas. Yang dimaksud berkualitas bukan hanya menguasai salah satu aspek,
melainkan segala aspek mampu dikuasai anak. Kognitif, afektif, dan psikomotorik
anak harus dilatih melalui pendidikan kepramukaan.
2.1 Pendidikan Kepramukaan di SD
Sebagai Pembina Pramuka
Siaga dapat berperan sebagai pengganti orang tua mereka dan sebagai mitra
mereka, kita akan mewajibkan diri untuk betul – betul memahami Pramuka Siaga,
agar dapat menciptakan hubungan kekeluargaan, untuk itu Pembina Pramuka Siaga dapat
memahami kesiagaan.
Periode anak usia 7
tahun sampai dengan 10 tahun merupakan kehidupan masa kecil yang indah dan
menyenangkan. Anak-anak seusia ini memiliki sifat unik dan beragam yang pada
dasarnya merupakan pribadi yang aktif dan tidak pernah diam. Mereka senang
dengan lingkungan sekitarnya dan pada umumnya sangat kreatif. Pada saat itu orang
tua mulai melihat penampilan dan kepribadian putranya yang membuatnya harus memberikan
perhatian yang lebih untuk perkembangannya. Orang tua dapat mengarahkan mereka
untuk mengurangi sifatnya yang kurang positif melalui sosialisasi dalam
kelompok kehidupan sebaya. Kelompok tersebut hendaknya dapat menjamin tidak
akan mengekang pribadinya, namun dapat mengendalikan egoismenya, dapat merasa
memiliki teman, peduli, dan dapat menampung sifat aktif dan kreatifnya. Dengan
kata lain kelompok dapat memberikan kontribusi dalam meningkatkan pribadi anak meliputi
area pengembangan spiritual, emosional, sosial, intelektual dan fisik. Hal yang
cukup penting adalah anak-anak merasa nyaman di dalam kelompoknya seperti halnya
kenyamanan dalam kehidupan bahagia di keluarganya. Di lingkungan Gerakan
Pramuka kehidupan anak-anak seusia ini dikelompokkan dalam kelompok kecil yang
disebut Barung dan beberapa barung dihimpun dalam Perindukan Siaga. Dalam
perindukan, Pramuka Siaga dibina oleh Pembina Siaga yang memberikan pembinaan
secara pribadi.
A. Pramuka
usia 7 -10 tahun disebut Siaga. Nama Siaga diambil dari kiasan dasar yang bersumber
pada romantika perjuangan bangsa Indonesia dalam meraih kemerdekaan dari
penjajahan Belanda yaitu masa “mensiagakan” rakyat yang merupakan awal dimulainya
perjuangan baru yaitu tanggal 20 Mei 1908.
B. Sebutan
tingkatan golongan Pramuka Siaga terdiri atas:
o Siaga Mula mengkiaskan tingkatan
kecakapan mula-mula (awal) yang dimiliki Siaga.
o
Siaga Bantu mengkiaskan tingkatan kecakapan siaga yang dapat membantu pekerjaan-pekerjaan
tertentu,
o Siaga Tata mengkiaskan tingkat
kecakapan Siaga sudah diikutsertakan untuk menata karya kesiagaan. Menata karya
artinya menyusun dan mengatur pekerjaan dengan rapih dan bersih.
C. Sebutan “Barung” yang berarti tempat
penjaga ramuan bangunan mengkiaskan kelompok kecil Siaga beranggotakan 6 sampai
dengan 8 anak.
D. Sebutan “Perindukan” yang
berarti tempat anak cucu berkumpul, mengkiaskan kelompok Siaga yang terdiri
dari 3 sampai 4 barung.
Pada usia yang terhitung masih muda kehidupan anak
seusia Siaga masih berkisar di seputar keluarga, yaitu kehidupan yang ada ayah
dan ibu bahkan kadang ada paman dan bibi tinggal bersama keluarga tersebut.
Keluarga merupakan pusat aktivitasnya. Pembinaan Pramuka Siaga dikiaskan
sebagai kehidupan “Keluarga Bahagia” dimana terdapat ayah, ibu dan bibi serta
paman. Suasana keluarga bahagia digambarkan selalu harmonis, saling mencintai,
riang gembira, rukun, saling tolong menolong. Mereka merupakan keluarga yang
takwa kepada Tuhan yang Maha Esa, hidup aman dan damai tanpa rasa takut. Dalam
pembinaan Siaga, suasana keluarga bahagia ini dialihkan ke lapangan tempat latihan
Siaga di alam terbuka. Di tempat latihan juga ada “ayah” yang dipanggil Yanda,
“ibu” yang dipanggil Bunda, “bibi” yang dipanggil Bucik dan paman yang dipanggil
Pakcik. Pada golongan Siaga wadah pembinaannya disebut Perindukan Siaga sesuai
dengan kiasan dasar bahwa Siaga masih “menginduk” pada keluarganya.
2.2 Pengertian Kognitif, Afektif, dan
Psikomotorik
Konsep
kognitif, afektif, dan psikomotorik dicetuskan oleh Benyamin Bloom pada tahun
1956. Karena itulah konsep tersebut juga dikenal dengan istilah Taksonomi
Bloom. Pengertian kognitif afektif psikomotorik dalam Taksonomi Bloom ini
membagi adanya 3 domain, ranah atau kawasan potensi manusia belajar.
A. Kognitif (proses berfikir )
Kognitif adalah kemampuan intelektual siswa dalam
berpikir, menegtahui dan memecahkan masalah. Aspek kognitif lebih didominasi
oleh alur-alur teoritis dan abstrak. Pengetahuan akan menjadi standar umum
untuk melihat kemampuan kognitif seseorang dalam proses pengajaran. Tujuan Pengembangan
kognitif Pramuka Siaga adalah membantu menumbuhkan keingintahuan sesuatu dengan
menghimpun informasi, memproses dan memecahkan masalah. Siaga didorong dapat
mengembangkan diri untuk mengenal pengetahuan dan teknologi, berfikir kreatif,
menjadi pemimpin dan menggunakan kesempatan untuk memecahkan masalah baik di
barungnya maupun di perindukan.
B. Afektif (Nilai atau Sikap)
Afektif adalah mengenai sikap, minat, emosi, nilai
hidup dan operasiasi siswa. Pengembangan emosional adalah
pengembangan yang berkaitan dengan perasaan dan cara mengungkapkan emosi,
keseimbangan dan kematangan emosi dalam mencapai dan memelihara kebebasan diri.
Emosi dan perasaan merupakan bagian dari kehidupan yang membantu pembentukan
pribadi. Dalam pengembangan ini Pramuka Siaga mendapatkan kesempatan mengenali,
memahami dan mengungkapkan nilai-nilai kepramukaan, belajar mengendalikan kepekaan
yang berlebihan, mengatasi rasa malu, rasa tidak aman dan sifat memberontak. Tujuan
pengembangan emosional adalah membantu Pramuka Siaga untuk menumbuh kembangkan
perasaan dan pengungkapannya secara wajar, menghargai orang lain serta dapat
mengendalikan emosinya dengan seimbang.
C. Psikomotorik (Keterampilan)
Psikomotorik adalah kemampuan yang menyangkut kegiatan
otot dan fisik. Psikomotorik lebih mengorientasikan pada proses tingkah laku
atau pelaksanaan, di mana sebagai fungsinya adalah untuk meneruskan nilai yang
terdapat lewat kognitif dan diinternalisasikan lewat afektif sehingga
mengorganisasi dan diaplikasikan dalam bentuk nyata oleh domain psikomotorik
ini. Pengembangan
Fisik adalah pengembangan yang berkaitan dengan tubuh manusia,
mengenali kebutuhannya, serta pemeliharaan agar menjadi sehat dan bugar. Tuhan
telah menciptakan manusia sebagai mahkluk yang sempurna di dunia sehingga
kita wajib untuk mensyukuri hal tersebut. Rasa syukur dapat diwujudkan
dengan menjaga dan memelihara tubuh agar sehat dan kuat. Tujuan pengembangan
fisik Pramuka Siaga adalah mengenali tubuhnya, bertanggung jawab atas
pertumbuhan dan fungsi tubuhnya, serta dapat menjaga agar tetap sehat dan
bugar.
2.3 Meningkatkan Kognitif, Afektif, dan
Psikomotorik Siswa SD melalui Pendidikan Kepramukaan
A.
Meningkatkan
Psikomotorik Siswa SD melalui Pendidikan Kepramukaan
Pramuka Siaga dirangsang dan didorong untuk dapat
mengembangkan diri, mengenal pengetahuan dan teknologi, berfikir kreatif
menjadi pemimpin dan menggunakan kesempatan untuk memecahkan masalah baik di
barungnya maupun di perindukan. Kompetensi akhir pengembangan intelektual
Pramuka Siaga adalah dapat mengenal, menyikapi dan mengapresiasikan pengetahuan
dan teknologi, membiasakan berfikir dan berperilaku kritis dan kreatif.
Mengenal lingkungan secara “langsung”
dapat menimbulkan dampak positif yaitu bertambahnya pengetahuan dan kecerdasan
yang dimiliki Siaga.
a)
mengetahui dan mengenal nama ketua Rukun Tetangga (RT), Rukun Warga (RW), Lurah
atau Kepala Desa dan tokoh masyarakat lain di sekitar tempat tinggalnya
merupakan kegiatan Siaga akan mengingat dan berusaha menghafal nama-nama
tersebut serta berfikir bahwa untuk struktur/susunan lingkungan diperlukan
pembagian tugas dan pemimpin yang memimpin. Selain itu Siaga pun akan mengerti
bahwa ketua-ketua dan tokoh masyarakat yang telah diketahui nama dan tempat
tinggalnya bertanggung jawab atas lingkungannya. Sebagai anggota warganya Siaga
harus mendukung dan mentaati aturan lingkungan yang telah dibuat bersama.
b)
Ibukota dan Kepala Negara
Ibu
kota Negara Kesatuan Republik Indonesia berkedudukan di Jakarta. Kepala Negara
dijabat oleh seorang presiden yang dibantu oleh wakil presiden. Nama presiden
yang menjabat saat ini adalah Bapak Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono dan wakil
nya Bapak Boediono
c)
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
Negara
Kesatuan Republik Indonesia terbentang dari Sabang sampai Merauke, terdiri atas
33 provinsi. Ibukota propinsi merupakan pusat pemerintahan di tingkat provinsi.
Siaga harus tahu nama dan ibu kota propinsi serta nama gubernur diprovinsi tempat
tinggalnya. Pembina mengenalkan beberapa nama-nama provinsi dan ibukota serta
nama kepala daerah nya.
d)
ASEAN
Untuk
pengembangan lingkungan selanjutnya, Siaga perlu mengenal beberapa negara
tetangga dan negara-negara Asean serta menunjukkan benderanya. ASEAN singkatan
dari Association South East Asia Nation, merupakan sebuah organisasi
geopolitik dan ekonomi negara-negara di kawasan Asia Tenggara. Negara-negara
anggota ASEAN yaitu Malaysia, Singapura, Filipina, Thailand, Kamboja, Vietnam,
Brunai Darussalam, Laos, Myanmar dan Indonesia, Untuk pengenalan bendera
negara-negara tetangga dan negara Asean, pada saat latihan Pembina hendaknya
telah menyiapkan bendera negara-negara tersebut minimal gambar bendera yang ada
di buku untuk ditunjukkan kepada Siaga. Dari pengembangan lingkungan yang
terakhir ini pengetahuan Siaga bertambah, tumbuh rasa menghargai negara lain
dan pemikiran untuk mengembangkan wawasan ke luar negeri
e)
Pengenalan wawasan kebangsaan akan menumbuh kembangkan rasa ketaqwaan, cinta
tanah air, berbagi dan bertoleransi kepada sesama, disiplin serta sikap
patriotisme lainnya, yang kesemuanya berdampak positif pada penambahan
pengetahuan dan kecerdasan Pramuka Siaga. Pancasila merupakan dasar Negara
Republik Indonesia, dilukiskan dalam bentuk burung garuda dan disebut Garuda
Pancasila yang merupakan lambang Negara RI. Pada leher Garuda dikalungkan
rantai yang digantungi sebuah perisai benbentuk jantung Gerakan Pramuka
melambangkan perjuangan pembelaan bangsa. Jumlah bulu sayap 17 helai, bulu ekor
8 helai semua mengingatkan pada 17-8-45 yang sangat bersejarah yaitu Proklamasi
Kemerdekaan. Kaki garuda memegang pita bertuliskan “Bhineka Tunggal Ika”
artinya berbeda-beda tapi tatap satu.
Sila-sila
pada Pancasila terdiri atas :





Pada
perisai yang berbentuk jantung terdapat lukisan sebagai berikut:





B.
Meningkatkan Afektif
Siswa SD melalui Pendidikan Kepramukaan
Semua orang tentu memiliki perasaan dan emosi yang
berbeda. Ada yang perasaannya halus dan emosinya stabil sehingga dalam
pengungkapannya terlihat rapih teratur dan santun. Ada juga yang sebaliknya.
Kedua perasaan dan emosi yang berbeda ini dapat dilatih untuk menjadi positif.
1)
Dwisatya dan Dwidarma
Dwisatya dan Dwidarma adalah inti dari Kode
Kehormatan Pramuka Siaga yang merupakan pedoman untuk digunakan dalam kehidupan
sehari-hari baik di keluarga, di perindukan maupun dalam pergaulan di
masyarakat.
Dwisatya
Dwisatya adalah janji yang harus diucapkan oleh
calon Siaga pada saat yang bersangkutan dilantik menjadi Pramuka. Setelah
mengucapkan Dwisatya ia menjadi seorang Pramuka, menjadi saudara semua Pramuka
di tanah air dan bahkan menjadi saudara Pramuka seluruh dunia.

Demi
kehormatanku aku berjanji akan bersungguh- sungguh,
-
Menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan Yang Maha Esa, Negara Kesatuan
Republik Indonesia dan menurut aturan keluarga.
-
Setiap hari berbuat kebaikan.
Siaga yang sudah mengucapkan Dwisatya, wajib
mematuhi dan melaksanakannya. Ia wajib patuh menjalankan kewajiban terhadap
Tuhan Yang Maha Esa, sesuai dengan agama yang dipeluknya, saling menghargai teman
yang menjalankan ibadah dan tidak memilih teman karena perbedaan agama, suku
atau materi yang dimiliki. Siaga juga berkewajiban terhadap tanah air dan
menurut aturan keluarga serta aturan ayah dan bunda di rumah dan di
perindukannya. Setiap hari berusaha untuk berbuat kebaikan, misalnya:
-
Membantu pekerjaan ibu/ayah di rumah dengan iklas antara lain
-
Membersihkan kamar tidurnya, menyapu, mencuci piring.
-
Memberikan kesempatan pertama kepada orang tua untuk duduk di kursibus jika
keadaan bus sedang penuh.
Dwidarma
Dwidarma adalah ketentuan moral yang menjadi pedoman
hidup bagi Siaga. Dwidarma diucapkan pada saat upacara pembukaan latihan di perindukan.

1.
Siaga itu patuh pada ayah dan ibundanya.
2.
Siaga itu berani dan tidak putus asa.
Sejak
sebagai calon Siaga hendaknya ditanamkan dan dibiasakan untuk patuh kepada ayah
dan bundanya baik di rumah maupun di perindukan. Siaga harus berani karena
benar, tidak boleh takut menyampaikan pendapat untuk kebenaran. Siaga tidak
boleh putus asa, selalu berusaha dengan sungguh disertai dengan doa dan niat
baik agar usahanya dapat berhasil. Kode Kehormatan tersebut harus dihafal oleh
Siaga dan dijelaskan oleh Pembina untuk hayati dan diamalkan oleh Siaga sebagai
pedoman hidupnya.
C. Meningkatkan
Psikomotorik Siswa SD melalui Pendidikan Kepramukaan
Sebagai wujud rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa
kita harus mengajarkan kepada anak bahwa pentingnya menjaga kesehatan,
memelihara anggota tubuh dan organ tubuh, merawat dan mencintai diri (tubuh).
1)
Secara awam tubuh manusia terlihat tumbuh sesuai dengan pertumbuhannya, namun
tidak berarti bahwa kita tidak perlu merencanakan dan memperhatikan pertumbuhannya.
Menjaga kesehatan tubuh merupakan kewajiban yang harus dilaksanakan oleh
siapapun agar tubuh mejadi sehat dan bugar. Cara yang sederhana adalah
melakukan olah raga sesuai dengan porsi yang telah ditentukan yaitu minimal
tiga kali dalam satu minggu. Setidaknya Siaga mengetahui gerakan dasar olah
raga seperti jalan, lari, loncat, lompat, jingkat dan jongkok. Gerakan-gerakan
olah raga seperti senam harus dilakukan dengan benar agar tidak cedera. Setiap
Siaga hendaknya dapat melakukan Senam Pramuka.
2)
Anggota tubuh manusia antara lain: kaki, tangan, mata, telinga, hidung. Masing
masing
anggota tubuh memiliki fungsi yang berbeda namun kadang-kadang dapat
bekerjasama untuk melakukan fungsi yang sama. Kaki mempunyai fungsi antara lain
untuk menopang tubuh, berjalan, berlari, menendang. Tangan mempunyai fungsi
antara lain untuk mengangkat, mendorong, menarik. Fungsi-fungsi positif anggota
tubuh lainnya dapat diamati dalam kehidupan sehari-hari sebagai acuan baik
untuk menambah pengetahuan Pembina maupun Pramuka Siaga. Latihan-latihan
keseimbangan cukup baik jika dapat dilakukan secara rutin misalnya melempar dan
menangkap bola dengan menggunakan tangan kiri dan kanan secara bergantian.
3)
Fisik yang sehat juga ditentukan oleh cara dan pola hidupnya yang sehat. Hal tersebut
dimulai dengan melakukan kebiasaan bersih dan rapih di lingkungan rumahnya
secara sadar dan disiplin. Sebagai contoh adalah kegiatan di pagi hari. Pada
waktu Siaga bangun tidur hendaknya langsung membersihkan tempat tidur, melipat
selimut, merapihkan peralatan tidur dan menyapu serta merapihkannya. Kegiatan
semacam ini pada awalnya memang terasa berat, namun jika dilakukan terus menerus
dengan rasa iklas akan terasa ringan dan menjadi kebiasaan. Setiap hari kita
keluar rumah untuk belajar, bermain, berolah raga bersama teman dan orang lain,
yang berdampak bahwa tubuh menjadi kotor, berkeringat dan berdebu bahkan
mungkin tertempel bakteri penyakit. Alangkah tidak nyamannya jika kita tidak
membersihkannya/mandi. Setiap hari sebaiknya mandi sebanyak dua kali, pagi dan
sore hari. Mandi bukan sekedar menyiram tubuh dengan air (gebyar gebyur) saja,
tapi harus digosok memakai sabun dengan spon, agar kotoran atau daki di
tubuh luntur dan badan jadi bersih. Jangan dilupakan pada saat mandi harus
menggosok gigi. Mencuci rambut dua kali seminggu pun harus dilakukan agar
rambut tetap bersih dan sehat. Selesai mandi tubuh dikeringkan dengan handuk
yang kering dan bersih. Biasakan mengenakan pakaian yang bersih, kalau mungkin
pakaian sudah diseterika. Biasakan bercermin untuk memastikan apakah sudah
rapih dan pantas yang dikenakan.
4)
Hal penting yang mendukung pengembangan fisik yaitu makan makanan yang
bergizi
secara berimbang dan minum air yang cukup. Makanan yang bernilai gizi adalah
makanan yang ada pengaruhnya untukmenyehatkan dan meningkatkan pertumbuhan badan.
Oleh karena itu janganlah makan hanya sekedar untuk kenyang. Pemerintah melalui
Depkes telah memberikan pedoman yang disebut empat sehat lima sempurna. Empat
macam makanan yang sehat tersebut adalah:




Selain
itu ditambah dengan susu. Dengan makanan tersebut ditambah minum susu, maka
jadilah Empat sehat lima sempurna.
BAB
3. PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pramuka usia 7 -10
tahun disebut Siaga. Tingkatan golongan Pramuka Siaga terdiri atas: Siaga Mula, Bantu, dan Tata. Kelompok
kecil Siaga beranggotakan 6 sampai dengan 8 anak yang di sebut “Barung”. Setiap
3-4 barung mempunyai tempat yang disebut Perindukan. Pembina putra siaga
sebagai ayah dipanggil “Yanda sedangkan pembina putri siaga sebagi ibu
dipanggil “Bunda”.
Kognitif adalah kemampuan
intelektual siswa dalam berpikir, menegtahui dan memecahkan masalah. Afektif
adalah mengenai sikap, minat, emosi, nilai hidup dan operasiasi siswa. Psikomotorik
adalah kemampuan yang menyangkut kegiatan otot dan fisik.
Meningkatkan kemampuan Pramuka
Siaga dengan cara melatih anak untuk
dapat mengenal pengetahuan dan memecahkan masalah baik di barungnya maupun di
perindukan, mengendalikan emosinya dengan seimbang, dan pentingnya menjaga
kesehatan.
3.2. Saran
Sebaiknya Pembina mengemas kegiatan latihan di
perindukan antara lain dalam bentuk permainan yang penuh gerak. Bermain adalah
dunia Pramuka Siaga. Dimana mereka dengan riang gembira, penuh semangat dan penuh
kebebasan, dan giat melibatkan diri dalam kegiatan permainan.
Sebagai Pembina Siaga sebaiknya dalam menyampaikan
materi juga harus mempertimbangkan semua aspek kemampuan. Sehingga diantara
ketiga aspek tersebut bisa seimbang dalam penerapannya.
Gerakan Pramuka harus memiliki daya saing yang kuat
agar menjadi pilihan utama dan pertama bagi generasi muda serta diminati
masyarakat. Agar hasil dari pendidikan kepramukaan menjadikan watak dan
kepribadian anak yang menjadi Pramuka Siaga, lebih baik daripada watak dan
kepribadian anak yang tidak menjadi Pramuka Siaga.
DAFTAR
PUSTAKA
Sutiono,
Mariati.,dkk.2011.Panduan Penyelesaian SKU Siaga.Kwartir nasional
gerakan pramuka JL. Medan Merdeka Timur No. 6 Jakarta 10110.
2010.Kursus Pembina
Pramuka Mahir Tingkat dasar.Jakarta.
Http://syahsmkn2tb.wordpress.com/2012/07/29/ranah-kognitif-afektif-dan-psikomotorik-dalam-pendidikan/ diakses tanggal 29 juli 2012.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar