Senin, 24 Februari 2014

Pendidikan Kepramukaan_ UAS





MENINGKATKAN KOGNITIF, AFEKTIF, DAN
PSIKOMOTORIK SISWA SD MELALUI
PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN
Materi Diskusi Kuliah Pendidikan Kepramukaan Selasa Pukul 12.30 R.2



Oleh:
Widyaning Tyastutik             120210204032
Kelas A



PROGRAM STUDI  S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER

Semester Gasal 2013/2014

KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur Saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang menciptakan manusia dan dengan rahmat Nyalah penulis dapat menyelesaikan makalah ini.
Saya mengucapkan terimakasih kepada Dosen Mata Kuliah Pendidikan Kepramukaan kelas A  Drs. Misno, M.Pd.  yang telah membimbing dan mencurahkan ilmu kepada Saya sehingga Saya dapat menyelesaikan makalah ini, walaupun dalam proses penyusunannya mengalami berbagai kesulitan. Makalah ini membahas tentang Meningkatkan Kognitif, Afektif, dan Psikomotorik Siswa SD Melalui Pendidikan Kepramukaan.
Saya menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih banyak kesalahan dan kekurangan, baik dalam sistematika maupun dalam bahasa. Oleh karna itu, Saya sangat mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun dari semua pihak. Dan saya berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
           

                                                                                    Jember, 26 Desember 2013

                                                                                        Widyaning Tyastutik


BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Gerakan Pramuka pada saat ini disampaikan dalam berbagai cara, salah satunya melalui pendidikan. Pada sistem pendidikan sekarang pramuka diajarkan mulai dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi, hal ini bertujuan agar penyampaian gerakan pramuka lebih mudah kepada para generasi muda. Untuk Pramuka SD disebut Pramuka Siaga.
Pendidikan kepramukaan lebih dikenal dengan kegiatan yang mengutamakan ketahanan dan kekuatan fisik anak. Padahal jika dipelajari lebih dalam tak hanya itu saja manfaat yang dapat diperoleh. Melalui pendidikan kepramukaan mampu meningkatkan kognitif, afektif, dan psikomotorik anak. Untuk siswa SD, pendidikan kepramukaan harus disajikan sesuai dengan karakteristik siswa SD yang senang bermain dan bergerak. Pentingnya pendidikan kepramukaan diajarkan di SD perlu kita sadari dan kita pahami agar mampu membentuk siswa yang bermutu dan berkulitas.  Maka dari itu penulis memilih judul “Meningkatkan Kognitif, Afektif, dan Psikomotorik Siswa SD Melalui Pendidikan Kepramukaan”.

1.2  Rumusan Masalah
Masalah yang dibahas dalam makalah ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
1.2.1        Bagaimanakah pendidikan kepramukaan di SD ?
1.2.2        Apa yang dimaksud dengan kognitif, afektif, dan psikomotorik  ?
1.2.3        Bagaimanakah cara meningkatkan kognitif, afektif, dan Psikomotorik siswa SD melalui pendidikan kepramukaan?

1.3   Tujuan
Berdasarkan  pada butir – butir  rumusan masalah, maka makalah ini bertujuan sebagai berikut :
1.3.1        Menjelaskan pendidikan kepramukaan di SD.
1.3.2        Menjelaskan yang dimaksud dengan kognitif, afektif, dan psikomotorik.
1.3.3        Menjelaskan cara meningkatkan kognitif, afektif, dan psikomotorik SD melalui pendidikan kepramukaan.

1.4  Manfaat
Berdasarkan tujuan penulisan, maka makalah ini bermanfaat sebagai berikut :
1.4.1        Mengetahui pendidikan kepramukaan di SD.
1.4.2        Mengetahui yang dimaksud dengan kognitif, afektif, dan psikomotorik.
1.4.3        Mengetahui cara meningkatkan kognitif, afektif, dan psikomotorik SD melalui pendidikan kepramukaan.













BAB 2. PEMBAHASAN
Dalam kegiatan kepramukaan, siswa dilatih tidak hanya cakap kemampuan kognitifnya saja, tetapi juga dilatih meningkatkan afektif dan psikomotorik siswa melalui kegiatan-kegiatannya.  Sehingga pendidikan kepramukaan salah satu upaya untuk membentuk pribadi anak yang berkualitas. Yang dimaksud berkualitas bukan hanya menguasai salah satu aspek, melainkan segala aspek mampu dikuasai anak. Kognitif, afektif, dan psikomotorik anak harus dilatih melalui pendidikan kepramukaan.

2.1  Pendidikan Kepramukaan di SD
Sebagai Pembina Pramuka Siaga dapat berperan sebagai pengganti orang tua mereka dan sebagai mitra mereka, kita akan mewajibkan diri untuk betul – betul memahami Pramuka Siaga, agar dapat menciptakan hubungan kekeluargaan, untuk itu Pembina Pramuka Siaga dapat memahami kesiagaan.
Periode anak usia 7 tahun sampai dengan 10 tahun merupakan kehidupan masa kecil yang indah dan menyenangkan. Anak-anak seusia ini memiliki sifat unik dan beragam yang pada dasarnya merupakan pribadi yang aktif dan tidak pernah diam. Mereka senang dengan lingkungan sekitarnya dan pada umumnya sangat kreatif. Pada saat itu orang tua mulai melihat penampilan dan kepribadian putranya yang membuatnya harus memberikan perhatian yang lebih untuk perkembangannya. Orang tua dapat mengarahkan mereka untuk mengurangi sifatnya yang kurang positif melalui sosialisasi dalam kelompok kehidupan sebaya. Kelompok tersebut hendaknya dapat menjamin tidak akan mengekang pribadinya, namun dapat mengendalikan egoismenya, dapat merasa memiliki teman, peduli, dan dapat menampung sifat aktif dan kreatifnya. Dengan kata lain kelompok dapat memberikan kontribusi dalam meningkatkan pribadi anak meliputi area pengembangan spiritual, emosional, sosial, intelektual dan fisik. Hal yang cukup penting adalah anak-anak merasa nyaman di dalam kelompoknya seperti halnya kenyamanan dalam kehidupan bahagia di keluarganya. Di lingkungan Gerakan Pramuka kehidupan anak-anak seusia ini dikelompokkan dalam kelompok kecil yang disebut Barung dan beberapa barung dihimpun dalam Perindukan Siaga. Dalam perindukan, Pramuka Siaga dibina oleh Pembina Siaga yang memberikan pembinaan secara pribadi.
A.  Pramuka usia 7 -10 tahun disebut Siaga. Nama Siaga diambil dari kiasan dasar yang bersumber pada romantika perjuangan bangsa Indonesia dalam meraih kemerdekaan dari penjajahan Belanda yaitu masa “mensiagakan” rakyat yang merupakan awal dimulainya perjuangan baru yaitu tanggal 20 Mei 1908.
B.  Sebutan tingkatan golongan Pramuka Siaga terdiri atas:
    o Siaga Mula mengkiaskan tingkatan kecakapan mula-mula (awal) yang dimiliki Siaga.
o Siaga Bantu mengkiaskan tingkatan kecakapan siaga yang dapat membantu pekerjaan-pekerjaan tertentu,
o Siaga Tata mengkiaskan tingkat kecakapan Siaga sudah diikutsertakan untuk menata karya kesiagaan. Menata karya artinya menyusun dan mengatur pekerjaan dengan rapih dan bersih.
C.  Sebutan “Barung” yang berarti tempat penjaga ramuan bangunan mengkiaskan kelompok kecil Siaga beranggotakan 6 sampai dengan 8 anak.
D.  Sebutan “Perindukan” yang berarti tempat anak cucu berkumpul, mengkiaskan kelompok Siaga yang terdiri dari 3 sampai 4 barung.
Pada usia yang terhitung masih muda kehidupan anak seusia Siaga masih berkisar di seputar keluarga, yaitu kehidupan yang ada ayah dan ibu bahkan kadang ada paman dan bibi tinggal bersama keluarga tersebut. Keluarga merupakan pusat aktivitasnya. Pembinaan Pramuka Siaga dikiaskan sebagai kehidupan “Keluarga Bahagia” dimana terdapat ayah, ibu dan bibi serta paman. Suasana keluarga bahagia digambarkan selalu harmonis, saling mencintai, riang gembira, rukun, saling tolong menolong. Mereka merupakan keluarga yang takwa kepada Tuhan yang Maha Esa, hidup aman dan damai tanpa rasa takut. Dalam pembinaan Siaga, suasana keluarga bahagia ini dialihkan ke lapangan tempat latihan Siaga di alam terbuka. Di tempat latihan juga ada “ayah” yang dipanggil Yanda, “ibu” yang dipanggil Bunda, “bibi” yang dipanggil Bucik dan paman yang dipanggil Pakcik. Pada golongan Siaga wadah pembinaannya disebut Perindukan Siaga sesuai dengan kiasan dasar bahwa Siaga masih “menginduk” pada keluarganya.

2.2  Pengertian Kognitif, Afektif, dan Psikomotorik
Konsep kognitif, afektif, dan psikomotorik dicetuskan oleh Benyamin Bloom pada tahun 1956. Karena itulah konsep tersebut juga dikenal dengan istilah Taksonomi Bloom. Pengertian kognitif afektif psikomotorik dalam Taksonomi Bloom ini membagi adanya 3 domain, ranah atau kawasan potensi manusia belajar.
A.  Kognitif (proses berfikir )
Kognitif adalah kemampuan intelektual siswa dalam berpikir, menegtahui dan memecahkan masalah. Aspek kognitif lebih didominasi oleh alur-alur teoritis dan abstrak. Pengetahuan akan menjadi standar umum untuk melihat kemampuan kognitif seseorang dalam proses pengajaran. Tujuan Pengembangan kognitif Pramuka Siaga adalah membantu menumbuhkan keingintahuan sesuatu dengan menghimpun informasi, memproses dan memecahkan masalah. Siaga didorong dapat mengembangkan diri untuk mengenal pengetahuan dan teknologi, berfikir kreatif, menjadi pemimpin dan menggunakan kesempatan untuk memecahkan masalah baik di barungnya maupun di perindukan.

B.  Afektif (Nilai atau Sikap)
Afektif adalah mengenai sikap, minat, emosi, nilai hidup dan operasiasi siswa. Pengembangan emosional adalah pengembangan yang berkaitan dengan perasaan dan cara mengungkapkan emosi, keseimbangan dan kematangan emosi dalam mencapai dan memelihara kebebasan diri. Emosi dan perasaan merupakan bagian dari kehidupan yang membantu pembentukan pribadi. Dalam pengembangan ini Pramuka Siaga mendapatkan kesempatan mengenali, memahami dan mengungkapkan nilai-nilai kepramukaan, belajar mengendalikan kepekaan yang berlebihan, mengatasi rasa malu, rasa tidak aman dan sifat memberontak. Tujuan pengembangan emosional adalah membantu Pramuka Siaga untuk menumbuh kembangkan perasaan dan pengungkapannya secara wajar, menghargai orang lain serta dapat mengendalikan emosinya dengan seimbang.

C.  Psikomotorik (Keterampilan)
Psikomotorik adalah kemampuan yang menyangkut kegiatan otot dan fisik. Psikomotorik lebih mengorientasikan pada proses tingkah laku atau pelaksanaan, di mana sebagai fungsinya adalah untuk meneruskan nilai yang terdapat lewat kognitif dan diinternalisasikan lewat afektif sehingga mengorganisasi dan diaplikasikan dalam bentuk nyata oleh domain psikomotorik ini. Pengembangan Fisik adalah pengembangan yang berkaitan dengan tubuh manusia, mengenali kebutuhannya, serta pemeliharaan agar menjadi sehat dan bugar. Tuhan telah menciptakan manusia sebagai mahkluk yang sempurna di dunia sehingga kita wajib untuk mensyukuri hal tersebut. Rasa syukur dapat diwujudkan dengan menjaga dan memelihara tubuh agar sehat dan kuat. Tujuan pengembangan fisik Pramuka Siaga adalah mengenali tubuhnya, bertanggung jawab atas pertumbuhan dan fungsi tubuhnya, serta dapat menjaga agar tetap sehat dan bugar.

2.3  Meningkatkan Kognitif,  Afektif,  dan Psikomotorik Siswa SD melalui Pendidikan Kepramukaan
A.  Meningkatkan Psikomotorik Siswa SD melalui Pendidikan Kepramukaan
Pramuka Siaga dirangsang dan didorong untuk dapat mengembangkan diri, mengenal pengetahuan dan teknologi, berfikir kreatif menjadi pemimpin dan menggunakan kesempatan untuk memecahkan masalah baik di barungnya maupun di perindukan. Kompetensi akhir pengembangan intelektual Pramuka Siaga adalah dapat mengenal, menyikapi dan mengapresiasikan pengetahuan dan teknologi, membiasakan berfikir dan berperilaku kritis dan kreatif.
Mengenal lingkungan secara “langsung” dapat menimbulkan dampak positif yaitu bertambahnya pengetahuan dan kecerdasan yang dimiliki Siaga.
a) mengetahui dan mengenal nama ketua Rukun Tetangga (RT), Rukun Warga (RW), Lurah atau Kepala Desa dan tokoh masyarakat lain di sekitar tempat tinggalnya merupakan kegiatan Siaga akan mengingat dan berusaha menghafal nama-nama tersebut serta berfikir bahwa untuk struktur/susunan lingkungan diperlukan pembagian tugas dan pemimpin yang memimpin. Selain itu Siaga pun akan mengerti bahwa ketua-ketua dan tokoh masyarakat yang telah diketahui nama dan tempat tinggalnya bertanggung jawab atas lingkungannya. Sebagai anggota warganya Siaga harus mendukung dan mentaati aturan lingkungan yang telah dibuat bersama.
b) Ibukota dan Kepala Negara
Ibu kota Negara Kesatuan Republik Indonesia berkedudukan di Jakarta. Kepala Negara dijabat oleh seorang presiden yang dibantu oleh wakil presiden. Nama presiden yang menjabat saat ini adalah Bapak Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono dan wakil nya Bapak Boediono
c) Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
Negara Kesatuan Republik Indonesia terbentang dari Sabang sampai Merauke, terdiri atas 33 provinsi. Ibukota propinsi merupakan pusat pemerintahan di tingkat provinsi. Siaga harus tahu nama dan ibu kota propinsi serta nama gubernur diprovinsi tempat tinggalnya. Pembina mengenalkan beberapa nama-nama provinsi dan ibukota serta nama kepala daerah nya.
d) ASEAN
Untuk pengembangan lingkungan selanjutnya, Siaga perlu mengenal beberapa negara tetangga dan negara-negara Asean serta menunjukkan benderanya. ASEAN singkatan dari Association South East Asia Nation, merupakan sebuah organisasi geopolitik dan ekonomi negara-negara di kawasan Asia Tenggara. Negara-negara anggota ASEAN yaitu Malaysia, Singapura, Filipina, Thailand, Kamboja, Vietnam, Brunai Darussalam, Laos, Myanmar dan Indonesia, Untuk pengenalan bendera negara-negara tetangga dan negara Asean, pada saat latihan Pembina hendaknya telah menyiapkan bendera negara-negara tersebut minimal gambar bendera yang ada di buku untuk ditunjukkan kepada Siaga. Dari pengembangan lingkungan yang terakhir ini pengetahuan Siaga bertambah, tumbuh rasa menghargai negara lain dan pemikiran untuk mengembangkan wawasan ke luar negeri
e) Pengenalan wawasan kebangsaan akan menumbuh kembangkan rasa ketaqwaan, cinta tanah air, berbagi dan bertoleransi kepada sesama, disiplin serta sikap patriotisme lainnya, yang kesemuanya berdampak positif pada penambahan pengetahuan dan kecerdasan Pramuka Siaga. Pancasila merupakan dasar Negara Republik Indonesia, dilukiskan dalam bentuk burung garuda dan disebut Garuda Pancasila yang merupakan lambang Negara RI. Pada leher Garuda dikalungkan rantai yang digantungi sebuah perisai benbentuk jantung Gerakan Pramuka melambangkan perjuangan pembelaan bangsa. Jumlah bulu sayap 17 helai, bulu ekor 8 helai semua mengingatkan pada 17-8-45 yang sangat bersejarah yaitu Proklamasi Kemerdekaan. Kaki garuda memegang pita bertuliskan “Bhineka Tunggal Ika” artinya berbeda-beda tapi tatap satu.
Sila-sila pada Pancasila terdiri atas :
*   Ketuhanan Yang Maha Esa.
*   Kemanusiaan yang adil dan beradab.
*   Persatuan Indonesia.
*   Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan.
*   Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Pada perisai yang berbentuk jantung terdapat lukisan sebagai berikut:
*   Bintang melambangkan sila Ketuhanan Yang Maha Esa.
*   Rantai melambangkan sila Kemanusiaan yang adil dan beradab.
*   Pohon beringin melambangkan sila Persatuan Indonesia.
*   Kepala banteng melambangkan sila Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan.
*   Padi dan kapas melambangkan sila Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.


B.  Meningkatkan Afektif Siswa SD melalui Pendidikan Kepramukaan
Semua orang tentu memiliki perasaan dan emosi yang berbeda. Ada yang perasaannya halus dan emosinya stabil sehingga dalam pengungkapannya terlihat rapih teratur dan santun. Ada juga yang sebaliknya. Kedua perasaan dan emosi yang berbeda ini dapat dilatih untuk menjadi positif.
1) Dwisatya dan Dwidarma
Dwisatya dan Dwidarma adalah inti dari Kode Kehormatan Pramuka Siaga yang merupakan pedoman untuk digunakan dalam kehidupan sehari-hari baik di keluarga, di perindukan maupun dalam pergaulan di masyarakat.
Dwisatya
Dwisatya adalah janji yang harus diucapkan oleh calon Siaga pada saat yang bersangkutan dilantik menjadi Pramuka. Setelah mengucapkan Dwisatya ia menjadi seorang Pramuka, menjadi saudara semua Pramuka di tanah air dan bahkan menjadi saudara Pramuka seluruh dunia.
*   Isi Dwisatya:
Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh- sungguh,
- Menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan Yang Maha Esa, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan menurut aturan keluarga.
- Setiap hari berbuat kebaikan.
Siaga yang sudah mengucapkan Dwisatya, wajib mematuhi dan melaksanakannya. Ia wajib patuh menjalankan kewajiban terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sesuai dengan agama yang dipeluknya, saling menghargai teman yang menjalankan ibadah dan tidak memilih teman karena perbedaan agama, suku atau materi yang dimiliki. Siaga juga berkewajiban terhadap tanah air dan menurut aturan keluarga serta aturan ayah dan bunda di rumah dan di perindukannya. Setiap hari berusaha untuk berbuat kebaikan, misalnya:
- Membantu pekerjaan ibu/ayah di rumah dengan iklas antara lain
- Membersihkan kamar tidurnya, menyapu, mencuci piring.
- Memberikan kesempatan pertama kepada orang tua untuk duduk di kursibus jika keadaan bus sedang penuh.
Dwidarma
Dwidarma adalah ketentuan moral yang menjadi pedoman hidup bagi Siaga. Dwidarma diucapkan pada saat upacara pembukaan latihan di perindukan.
*   Isi Dwidarma:
1. Siaga itu patuh pada ayah dan ibundanya.
2. Siaga itu berani dan tidak putus asa.
Sejak sebagai calon Siaga hendaknya ditanamkan dan dibiasakan untuk patuh kepada ayah dan bundanya baik di rumah maupun di perindukan. Siaga harus berani karena benar, tidak boleh takut menyampaikan pendapat untuk kebenaran. Siaga tidak boleh putus asa, selalu berusaha dengan sungguh disertai dengan doa dan niat baik agar usahanya dapat berhasil. Kode Kehormatan tersebut harus dihafal oleh Siaga dan dijelaskan oleh Pembina untuk hayati dan diamalkan oleh Siaga sebagai pedoman hidupnya.

C.  Meningkatkan Psikomotorik Siswa SD melalui Pendidikan Kepramukaan
Sebagai wujud rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa kita harus mengajarkan kepada anak bahwa pentingnya menjaga kesehatan, memelihara anggota tubuh dan organ tubuh, merawat dan mencintai diri (tubuh).
1) Secara awam tubuh manusia terlihat tumbuh sesuai dengan pertumbuhannya, namun tidak berarti bahwa kita tidak perlu merencanakan dan memperhatikan pertumbuhannya. Menjaga kesehatan tubuh merupakan kewajiban yang harus dilaksanakan oleh siapapun agar tubuh mejadi sehat dan bugar. Cara yang sederhana adalah melakukan olah raga sesuai dengan porsi yang telah ditentukan yaitu minimal tiga kali dalam satu minggu. Setidaknya Siaga mengetahui gerakan dasar olah raga seperti jalan, lari, loncat, lompat, jingkat dan jongkok. Gerakan-gerakan olah raga seperti senam harus dilakukan dengan benar agar tidak cedera. Setiap Siaga hendaknya dapat melakukan Senam Pramuka.
2) Anggota tubuh manusia antara lain: kaki, tangan, mata, telinga, hidung. Masing
masing anggota tubuh memiliki fungsi yang berbeda namun kadang-kadang dapat bekerjasama untuk melakukan fungsi yang sama. Kaki mempunyai fungsi antara lain untuk menopang tubuh, berjalan, berlari, menendang. Tangan mempunyai fungsi antara lain untuk mengangkat, mendorong, menarik. Fungsi-fungsi positif anggota tubuh lainnya dapat diamati dalam kehidupan sehari-hari sebagai acuan baik untuk menambah pengetahuan Pembina maupun Pramuka Siaga. Latihan-latihan keseimbangan cukup baik jika dapat dilakukan secara rutin misalnya melempar dan menangkap bola dengan menggunakan tangan kiri dan kanan secara bergantian.
3) Fisik yang sehat juga ditentukan oleh cara dan pola hidupnya yang sehat. Hal tersebut dimulai dengan melakukan kebiasaan bersih dan rapih di lingkungan rumahnya secara sadar dan disiplin. Sebagai contoh adalah kegiatan di pagi hari. Pada waktu Siaga bangun tidur hendaknya langsung membersihkan tempat tidur, melipat selimut, merapihkan peralatan tidur dan menyapu serta merapihkannya. Kegiatan semacam ini pada awalnya memang terasa berat, namun jika dilakukan terus menerus dengan rasa iklas akan terasa ringan dan menjadi kebiasaan. Setiap hari kita keluar rumah untuk belajar, bermain, berolah raga bersama teman dan orang lain, yang berdampak bahwa tubuh menjadi kotor, berkeringat dan berdebu bahkan mungkin tertempel bakteri penyakit. Alangkah tidak nyamannya jika kita tidak membersihkannya/mandi. Setiap hari sebaiknya mandi sebanyak dua kali, pagi dan sore hari. Mandi bukan sekedar menyiram tubuh dengan air (gebyar gebyur) saja, tapi harus digosok memakai sabun dengan spon, agar kotoran atau daki di tubuh luntur dan badan jadi bersih. Jangan dilupakan pada saat mandi harus menggosok gigi. Mencuci rambut dua kali seminggu pun harus dilakukan agar rambut tetap bersih dan sehat. Selesai mandi tubuh dikeringkan dengan handuk yang kering dan bersih. Biasakan mengenakan pakaian yang bersih, kalau mungkin pakaian sudah diseterika. Biasakan bercermin untuk memastikan apakah sudah rapih dan pantas yang dikenakan.
4) Hal penting yang mendukung pengembangan fisik yaitu makan makanan yang
bergizi secara berimbang dan minum air yang cukup. Makanan yang bernilai gizi adalah makanan yang ada pengaruhnya untukmenyehatkan dan meningkatkan pertumbuhan badan. Oleh karena itu janganlah makan hanya sekedar untuk kenyang. Pemerintah melalui Depkes telah memberikan pedoman yang disebut empat sehat lima sempurna. Empat macam makanan yang sehat tersebut adalah:
*   Beras, kentang dan segala umbi-umbian mengandung banyak karbohidrat sebagai bahan makanan.
*   Kacang-kacangan, telur, ikan, ayam dan daging mengandung protein untuk pertumbuhan dan perbaikan tubuh.
*   Sayur-sayuran mengandung vitamin dan mineral untuk memelihara fungsi tubuh dan membangun daya tahan.
*   Buah-buahan mengandung vitamin C.
Selain itu ditambah dengan susu. Dengan makanan tersebut ditambah minum susu, maka jadilah Empat sehat lima sempurna.






















BAB 3. PENUTUP
3.1  Kesimpulan
Pramuka usia 7 -10 tahun disebut Siaga. Tingkatan golongan Pramuka Siaga terdiri atas: Siaga Mula, Bantu, dan Tata. Kelompok kecil Siaga beranggotakan 6 sampai dengan 8 anak yang di sebut “Barung”. Setiap 3-4 barung mempunyai tempat yang disebut Perindukan. Pembina putra siaga sebagai ayah dipanggil “Yanda sedangkan pembina putri siaga sebagi ibu dipanggil “Bunda”.
Kognitif adalah kemampuan intelektual siswa dalam berpikir, menegtahui dan memecahkan masalah. Afektif adalah mengenai sikap, minat, emosi, nilai hidup dan operasiasi siswa. Psikomotorik adalah kemampuan yang menyangkut kegiatan otot dan fisik.
Meningkatkan kemampuan Pramuka Siaga  dengan cara melatih anak untuk dapat mengenal pengetahuan dan memecahkan masalah baik di barungnya maupun di perindukan, mengendalikan emosinya dengan seimbang, dan pentingnya menjaga kesehatan.
3.2. Saran
Sebaiknya Pembina mengemas kegiatan latihan di perindukan antara lain dalam bentuk permainan yang penuh gerak. Bermain adalah dunia Pramuka Siaga. Dimana mereka dengan riang gembira, penuh semangat dan penuh kebebasan, dan giat melibatkan diri dalam kegiatan permainan.
Sebagai Pembina Siaga sebaiknya dalam menyampaikan materi juga harus mempertimbangkan semua aspek kemampuan. Sehingga diantara ketiga aspek tersebut bisa seimbang dalam penerapannya.
Gerakan Pramuka harus memiliki daya saing yang kuat agar menjadi pilihan utama dan pertama bagi generasi muda serta diminati masyarakat. Agar hasil dari pendidikan kepramukaan menjadikan watak dan kepribadian anak yang menjadi Pramuka Siaga, lebih baik daripada watak dan kepribadian anak yang tidak menjadi Pramuka Siaga.

DAFTAR PUSTAKA

Sutiono, Mariati.,dkk.2011.Panduan Penyelesaian SKU Siaga.Kwartir nasional gerakan pramuka JL. Medan Merdeka Timur No. 6 Jakarta 10110.
2010.Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat dasar.Jakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar